Keutamaan Umur Panjang
Apabila saya sampaikan kepada para pembaca budiman di mana pun berada, ada sosok yang lebih baik dari orang yang syahid di jalan Allah, apakah anda akan percaya? Iya, harus percaya, karena yang menyampaikan hal ini bukan saya, akan tetapi baginda Rasulullah SAW.
Tidak ada amalan yang sangat istimewa dan mulia selain gugur syahid di medan perang membela agama Allah. Banyak ayat dan hadits menjelaskan keutamaan dan keistimewaan mereka yang gugur syahid di medan laga untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi.
Misalnya, dalam surat Ali Imran Allah SWT. menepis anggapan kalau orang yang gugur syahid itu meninggal dunia. Ia hakikatnya hidup di sisi Allah dengan berlimpah rizki dari-Nya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki” (QS. Ali Imran [3]: 169).
Demikian juga dalam banyak hadits Rasulullah SAW. menjelaskan keistimewaan mereka yang gugur di medan perang.
“Al-Miqdam bin Ma’dî Karib berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Orang yang gugur syahid di medan perang akan diberikan enam perkara oleh Allah: Pertama, Allah akan mengampuni dosa-dosanya seiring dengan percikan darah pertama yang keluar. Kedua, akan diperlihatkan tempat baginya di surga. Ketiga, akan diselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka. Keempat, di atas kepalanya, akan dipakaikan mahkota, yang satu biji batu mulia yang ada pada mahkota tersebut lebih baik dari dunia dan seisinya. Kelima, Allah akan menikahkannya dengan tujuh puluh dua (72) bidadari surga, dan keenam, ia dapat memberikan syafaat (pertolongan) untuk tujuh puluh (70) kerabatnya”
(HR. Imam Tirmidzi dan Ibn Majah dengan sanad shahih).
Sungguh keistimewaan dan kemuliaan yang tiada tara. Pahala yang tidak ada tanding dan bandingnya. Karena itu, saking luar biasanya keistimewaan dan kemuliaan yang akan didapatkan oleh orang yang gugur syahid di medan perang, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim, Rasulullah saw sampai bersabda: “Tidak ada seseorang pun yang sudah masuk ke dalam surga kemudian menginginkan untuk dikembalikan ke dunia selain orang yang gugur syahid. Ia menginginkan seandainya dapat dikembalikan ke dunia, kemudian ia terbunuh syahid kembali sebanyak sepuluh kali, karena melihat kemuliaan dan balasan luar biasa yang Allah berikan kepada mereka yang gugur syahid”
(HR. Bukhari Muslim).
Bayangkan, tidak ada kenikmatan tertinggi selain surga. Tidak ada kenikmatan sempurna selain surga. Namun, meskipun sudah masuk ke dalam surga, orang yang gugur syahid tetap menginginkan seandainya dapat dikembalikan ke dunia untuk berperang dan gugur sebagai syahid kembali berkali-kali, karena melihat pahala yang luar biasa yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka yang syahid. Luar biasa bukan?
Apakah anda mengetahui siapa orang yang lebih baik dari orang yang gugur syahid tersebut? Mari kita simak kisah berikut ini.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hibban dalam Shahih nya, Baihaki dan lainnya, dengan sanad hasan. Thalhah bin Ubaidillah bertutur: ‘Ada dua orang sahabat yang masuk Islam bersamaan di hadapan Rasulullah SAW. Satu dari dua sahabat tersebut lebih rajin dan lebih giat dalam beribadah dari pada sahabatnya yang satu lagi.
Bahkan, sahabat yang rajin ibadah ini, kemudian ikut berperang dan gugur syahid di medan perang. Sementara sahabatnya yang biasa-biasa saja, tidak ikut berperang juga tidak gugur syahid. Ia hidup sampai satu tahun setelahnya, dan gugur di atas kasur.
Setelah keduanya meninggal, Thalhah bin Ubaidillah bermimpi. Dalam mimpinya, ia sedang berada di depan pintu surga, memperhatikan orang-orang yang dimasukkan ke dalamnya. Thalhah pun melihat kedua sahabat tadi juga sudah berdiri di depan pintu surga untuk sama-sama masuk ke dalamnya.
Namun, ada satu hal yang aneh dan sangat mengherankan. Temannya yang ibadahnya biasa-biasa dan meninggal di atas kasur, justru lebih dahulu dimasukkan ke dalam surga, dari pada temannya yang lebih rajin ibadahnya, bahkan gugur syahid di medan perang.
Thalhah merasa sangat heran, dan ia pun segera menyampaikan mimpinya itu kepada para sahabat lainnya. Semua sahabat pun sama-sama heran dan serasa tidak percaya akan berita yang diterimanya itu. Sampai akhirnya, mereka menemui Rasulullah saw untuk menanyakan mengapa hal itu bisa terjadi.
Setelah diceritakan keheranan para sahabat saat itu, Rasulullah SAW. kemudian bersabda: “Apakah dengan kejadian itu kalian merasa kaget dan heran?”
Para sahabat menjawab: “Iya, Rasul. Kami sangat heran dan kaget. Bagaimana tidak, temannya yang satu lebih rajin beribadahnya dari teman yang satunya lagi, bahkan ia ikut berjihad dan gugur syahid di medan perang untuk membela agama Allah. Namun, justru yang dimasukkan ke surga lebih dahulu malah temannya yang meninggal di atas kasur itu”.
Rasulullah SAW. kembali bersabda: “Bukankah temannya yang gugur di atas kasur itu, masih diberikan umur satu tahun dari temannya yang gugur syahid?”
“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.
“Bukankah temannya yang gugur di atas kasur itu, masih dapat bertemu dengan bulan Ramadhan, kemudian ia berpuasa di dalamnya?”, tanya Rasulullah SAW. kembali.
“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.
“Bukankah, temannya yang gugur di atas kasur itu, masih dapat melakukan shalat itu dan ini selama satu tahun lamanya?”, tanya Rasulullah SAW. kembali.
“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.
Rasulullah saw lalu kembali bersabda: “(Ketahuilah), perbedaan di antara keduanya ini adalah seperti perbedaan antara langit dan bumi”.
Subhanalloh Wallohu Akbar!. Orang yang biasa-biasa saja dalam beribadah, dan meninggal di atas kasur masuk ke dalam surga lebih dulu dari pada orang yang sangat rajin beribadah dan bahkan gugur syahid di medan perang. Sungguh luar biasa.
Didalam hadits lain Rosululloh SAW. bersabda :
Dari Abu Bakrah RA, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya, “Ya Rasulullah, manusia yang bagaimana yang paling baik ?”. Beliau SAW menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Orang tersebut bertanya lagi, “Lalu manusia yang bagaimana yang paling buruk ?”. Beliau SAW menjawab, “Orang yang panjang umurnya tetapi buruk amalnya”.
[HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits hasan shahih, Thabrani dengan sanad shahih, Hakim dan Baihaqi]
Padahal mereka masuk Agama Islam secara bersama, dan meninggalnya hanya selisih satu tahun. Akan tetapi jarak mereka masuk ke dalam surga, lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi. Masya Alloh
Mengapa? Iya, karena ia masih dapat bertemu dengan bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah di dalamnya dalam bentuk puasa, juga ibadah-ibadah lainnya.
Hanya bertemu satu Ramadhan, ia dapat mengalahkan dan mendahului temannya yang gugur syahid untuk masuk ke dalam surga, dengan jarak yang lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi. Subhanalloh
Semoga Allah SWT memberikan kita umur yang panjang dan bermanfaat, yang digunakan untuk beribadah serta berbuat kebaikan yang tidak lain hanya mengharap Ridho Alloh SWT.
Allohumma A’inna ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibadatik.
"Ya Allah, bantulah kami untuk lebih banyak mengingat dan menyebut nama-Mu, mensyukuri nikmat-nikmat-Mu, juga untuk dapat beribadah lebih baik lagi kepada-Mu." Aamiin.
Wallohu A'lam..