Kisah Rombongan Jin yang Bersyahadat dan Masuk Islam
Allah SWT menciptakan
makhluk di alam semesta ini ada 4 jenis yaitu Malaikat, Jin, Manusia dan
Binatang. Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari Api sedangkan
Manusia dan binatang diciptakan dari tanah. Jin itu mempunyai banyak golongan
seperti halnya manusia ada yang baik dan ada juga yang jahat. Jin yang paling
jahat di sebut setan atau iblis. Jin juga ada yang muslim dan ada juga yang
kafir/belum mengenal islam.
(Masjid Jin di Mekah)
Alkisah, serombongan jin
tengah melakukan perjalanan menuju Tihamah, sebuah kawasan di garis pantai Laut
Merah, Arab Saudi. Mereka berangkat dari rumah-rumah mereka di Nasibain, sebuah
wilayah yang terkenal sebagai tempat tinggal para jin.
Lokasinya di sekitar
perbatasan antara Irak dan Suriah. Di antara rombongan tersebut, terdapat jin
yang berperan sebagai penasihat. Jika di dunia manusia, maka ia berperan
layaknya ulama atau da'i.
Entah apa tujuan perjalanan mereka. Ada yang bilang, mereka sekadar melakukan safar. Sebagian lain mengatakan, mereka terbiasa melakukan perjalanan seperti halnya manusia. Yang lain bilang, mereka mencari tahu siapa yang telah menutup rahasia langit. Mengingat pasca diutusnya Rasulullah, rahasia langit dijaga malaikat dari curi dengar para jin. Apapun tujuan mereka, perjalanan tersebut menjadi sejarah besar bagi kaum jin.
Jumlah mereka pun tak
jelas angkanya. Dikisahkan ada sembilan jin. Lain kisah mengatakan hanya tujuh
jin dalam rombongan tersebut. Terlepas dari jumlah tersebut, ada satu jin yang
merupakan sang ulama atau juru dakwah di kalangan kaumnya. Ada satu jin pula
yang bernama Zauba'ah. Mungkin ia lah sang ulama jin tersebut.
Di tengah perjalanan,
tepatnya di kawasan Nakhla Saudi, mereka para jin tiba-tiba mendengar sesuatu
yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. "Maka nikmat Tuhan manakah
yang kamu dustakan?" Sebuah ayat Quran yang dibacakan dari Surah Ar Rahman
menarik perhatian mereka. Mendengarnya, merindinglah tubuh-tubuh mereka.
Serta-merta mereka mendekati sumber suara.
Ternyata seorang yang
mulia tengah menjadi imam shalat yang dimakmumi sekumpulan manusia. Ialah Rasulullah.
Saat itu Rasulullah dan para sahabat beliau tengah menunaikan shalat shubuh.
Rasulullah membaca surah Ar Rahman saat memimpin jamah shalat. Para jin
tersebut pun kemudian ikut bergabung dan duduk di belakang manusia. Mereka
ingin mendengarkan ayat-ayat yang dilantunkan sang nabiyullah.
"Diamlah, perhatikan bacaannya," sang ulama jin meminta rombongan diam untuk mendengar bacaan Rasulullah. Rombongan jin yang tadinya berbisik-bisik ribut itu pun kemudian hening menghayati ayat Quran
Sebagaimana manusia, jin pun merupakan makhluk ciptaan Allah. Alquran pun diturunkan untuk seluruh alam, Rasulullah pun diutus untuk umat manusia dan jin. Maka ketika mendengar firman Allah dari lisan Rasulullah, tergugahlah hati para jin tersebut. Mendengar surah Ar Rahman tersebut pun kemudian jin tersebut merasakan betapa banyak nikmat Allah untuk mereka.
"Diamlah, perhatikan bacaannya," sang ulama jin meminta rombongan diam untuk mendengar bacaan Rasulullah. Rombongan jin yang tadinya berbisik-bisik ribut itu pun kemudian hening menghayati ayat Quran
Sebagaimana manusia, jin pun merupakan makhluk ciptaan Allah. Alquran pun diturunkan untuk seluruh alam, Rasulullah pun diutus untuk umat manusia dan jin. Maka ketika mendengar firman Allah dari lisan Rasulullah, tergugahlah hati para jin tersebut. Mendengar surah Ar Rahman tersebut pun kemudian jin tersebut merasakan betapa banyak nikmat Allah untuk mereka.
"Wahai Tuhan kami,
sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala pujian hanya
bagi-Mu yang sudah memberikan nikmat zahir dan batin kepada kami," ujar
mereka dipimpin sang ulama jin.
Usai shalat jama'ah selesai. Sang ulama jin mendatangi Rasulullah. Mewakili rombongan, ia mengatakan keinginan untuk lebih banyak mendengar ayat-ayat dari firmanNya. Maka pergilah Rasulullah bersama para jin ke suatu tempat. Rasulullah Muhammad membacakan ayat-ayat Qur'an kepada rombongan jin tersebut. Sang ulama jin juga berdialog dengan Rasulullah. Ia belajar Islam dari beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Hingga kemudian, sang ulama jin menyatakan diri ingin berislam. Rombongan jin tersebut hendak menjadi mualaf.
Usai shalat jama'ah selesai. Sang ulama jin mendatangi Rasulullah. Mewakili rombongan, ia mengatakan keinginan untuk lebih banyak mendengar ayat-ayat dari firmanNya. Maka pergilah Rasulullah bersama para jin ke suatu tempat. Rasulullah Muhammad membacakan ayat-ayat Qur'an kepada rombongan jin tersebut. Sang ulama jin juga berdialog dengan Rasulullah. Ia belajar Islam dari beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Hingga kemudian, sang ulama jin menyatakan diri ingin berislam. Rombongan jin tersebut hendak menjadi mualaf.
Maka mereka pun para jin bersaksi
syahadat langsung dihadapan Rasulullah. Mereka pun resmi menjadi muslimin dan
berbaiat kepada Rasulullah. Masuk Islamnya mereka para jin ini terjadi di
sebuah masjid di Ma'lala, dekat komplek pekuburan muslimin di Kota Makah. Di kemudian
hari, bahkan hingga kini, masjid tersebut masih berdiri dan dinamakan Masjid
Al Jin atau juga Masjid Al-Baiah karena kisah para
jin yang memeluk Islam tersebut.
Setelah berislam,
pulanglah para jin ke kampung mereka. Sang ulama jin yang langsung belajar dari
Rasulullah kemudian memulai dakwahnya. "Wahai kaumku, sungguh kami telah
mendengar bacaan yang menakjubkan. Bacaan itu menuntun ke jalan yang lurus dan
disanalah kami beriman dan kami tidak akan pernah mempersekutukan sesuatu pun
dengan Tuhan kami," ujarnya dihadapan para jin. Maka gemparlah dunia jin.
Dakwah Islam pun mulai tersebar di dunia jin.
Sebagian jin kemudian turut memeluk Islam dan mengunjungi majelis Rasulullah. Mereka beribadah dan mentauhidkan Allah. Sebagian lain, seperti halnya manusia, menolak dakwah Islam. Mereka kafir atau memeluk agama lain. Ada pula jin kafir yang ikut andil membuat manusia kafir. Sebagian jin lain pun menjadi tuhan yang diagungkan sekelompok manusia yang tersesat jalannya.
Sebagian jin kemudian turut memeluk Islam dan mengunjungi majelis Rasulullah. Mereka beribadah dan mentauhidkan Allah. Sebagian lain, seperti halnya manusia, menolak dakwah Islam. Mereka kafir atau memeluk agama lain. Ada pula jin kafir yang ikut andil membuat manusia kafir. Sebagian jin lain pun menjadi tuhan yang diagungkan sekelompok manusia yang tersesat jalannya.
Kisah mengenai masuk
Islamnya jin tersebut terdapat dalam surah ke-72, yakni Surah Al Jin.
"Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya:
telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi
petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami
sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami,"
surah Al Jin ayat 1 dan 2.
Kisah tersebut juga
dikisahkan Rasulullah dalam hadits beliau dari Ibnu Mas'ud. Hadits tersebut
memiliki sanadnya shahih dan diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihaqi. Kabar dari
Rasulullah ini pun kemudian menjadi penjelasan kepada muslimin mengenai
eksistensi dan kehidupan jin. Rujuk Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al Asqalani
untuk penjelasan lengkapnya.
Banyak hikmah pula dibalik
kisah tersebut, diantaraya menjadi kabar bagi manusia, bahwa jin pun
sebagaimana manusia, ada yang beragama Islam ada pula yang kafir. Jin merupakan
makhluk Allah, maka tak layak disembah.
"Dan (ingatlah) hari
(yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman
kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?" Malaikat-malaikat
itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka;
bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin
itu."
Maka pada hari ini
sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula
kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang
yang zalim: "Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan
itu," Surah Saba ayat 40-42.
Semoga kisah diatas memberikan motivasi bagi Anda agar senantiasa meningkatkan iman dan taqwa pada Allah SWT.
EmoticonEmoticon