Monday, October 29, 2018

Keajaiban Sedekah (Kisah Nyata)

KISAH NYATA : 
RAHASIA DIBALIK SHODAQOH

Ada seorang tukang becak, yang sudah cukup sepuh (tua), beliau tinggal di daerah Dinoyo (Malang, Jatim).



Setiap hari Jum'at, ia menggratiskan tarif becaknya, dengan niat shodaqoh..

Suatu kali, pada hari Jum'at, ada seorang pria bapak-bapak yang jadi penumpangnya.

Pria itu naik becak jarak dekat saja, tanpa tawar-menawar, pria itu membayar tarif becak yang di tumpanginya dengan uang 20ribu, tetapi langsung ditolak sama bapak tukang becak, beliau bilang :

"Kulo ikhlas Pak, pun usah dibayar, kula sagete shodaqoh nggeh ngeten niki.."

"(Saya ikhlas Pak, sudah jangan dibayar, saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini..)."

Si penumpang pun kaget, tapi karena terburu-buru, Pria itu langsung pergi begitu saja, setelah mengucapkan terima-kasih.

Pekan berikutnya, pada hari jumat pula, Pria itu bertemu lagi dengan tukang becak yang sama pada Jum'at lalu.

Setelah diantar ke tempat tujuan, Pria itu menyodorkan uang 200ribu, atau 10x lipat dari shodaqoh tukang becak kepada pria ini Jum'at lalu, untuk tarif becaknya.

Tukang becak yang sudah sepuh ini pun menjawab dengan tenang :

"Insyaallah.. Kulo ikhlas pak..
Kulo sagete shodaqoh nggih namung ngeten niki,, ngateraken tiyang."

"(Insyaallah.. Saya ikhlas Pak..
Saya cuma bisa shadaqoh dengan cara seperti ini,, mengantarkan orang..)."

Karena merasa aneh, Pria yang menumpang itu menimpali :

"Lha kalau begini terus, Istri, dan Anak bapak makan apa.!? Kenapa nggak mau dibayar..?!"

Tukang becak itu pun menjawab :

"Alhamdulillah, Rayat kulo nggih sami ikhlas menawi saben Jum'at kula shodaqoh ngeten niki..".

"(Alhamdulillah, Istri saya pun sama-sama ikhlas jika tiap hari Jum'at saya bershodaqoh dengan cara ini..)"

"Oh,, jadi Bapak nggak mau di bayar pada hari Jum'at saja..!?" Tanya si penumpang memastikan.

"Nggeh, Pak"

"Rumah bapak dimana?" Tanya penumpang penasaran..

"Wonten Dinoyo Pak, wingkingipun bank..".

"(Tinggal di Dinoyo Pak, sebelah belakang bank..)"

Hari pun berlalu, dan di hari Jum'at berikutnya, Pria penumpang becak yang penasaran ini mencari rumah Tukang becak itu.

Setelah menyusuri gang sempit sebelah gedung bank di daerah dinoyo, akhirnya Pria itu ketemu juga dengan rumah sederhana milik Tukang becak yang di carinya.

Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang sudah tua, masih menggunakan mukena.

Hatinya tergetar...
batinnya menangis..
betapa selama ini, ia yang sangat di cukupi kebutuhannya oleh Allah SWT., malah jarang bersimpuh kepada-Nya.

Jangankan sedekah, dan sholat dhuha, sholat wajib saja masih sering ia tinggalkan..

Ia pun mencium tangan wanita tua itu, lalu meminta idzin untuk meminjam KTP bapak, dan ibu sekalian.

"Bapak tasik siap-siap badhe sholat Jum'at, niki KTP-ne damel nopo nggeh..!!?"

"(Bapak masih melakukan persiapan untuk sholat Jum'at, ini KTP nya, kalau boleh tau buat apa ya..!?)

"Bu, bapak dan juga ibu telah membuka mata hati saya, ini jalan hidayah yang telah Allah SWT. anugerahkan kepada saya.

Insyaallah, Bapak, dan Ibu saya daftarkan untuk naik haji ONH Plus bersama saya, dan istri, mohon di terima ya, Bu.."
==============
Masya Allah..
sungguh maha pemurah Allah SWT. yang membalas kebaikan-kebaikan kecil, dengan kebaikan-kebaikan yang lebih besar.

==============

Wallohu A'lam Bishshowab

Baca Juga Kisah Hasan Al Basri Melihat Orang Sedang Berduaan
Loading...
Under article ad unit:
Loading...

Wednesday, October 24, 2018

Kisah Hasan Al Basri Melihat Orang Sedang Berduaan

Kisah Hasan Al Basri Melihat Orang Sedang Berduaan

Suatu hari di tepi sungai Dajlah, *Hasan al-Basri* seorang *Sufi besar* melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan.
Di sisi mereka terletak sebotol arak.



Kemudian Hasan berbisik dalam hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan
baiknya kalau dia *seperti aku..!*”.

Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam.
Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus *terjun* untuk *menolong penumpang* perahu yang hampir lemas.

*Enam* dari tujuh penumpang itu berhasil *diselamatkan*.

Kemudian dia berpaling ke arah *Hasan al-Basri* dan berkata,
“Jika engkau memang *lebih mulia* daripada saya,
maka dengan nama Allah selamatkan *seorang lagi* yang belum sempat saya tolong.
Engkau diminta untuk menyelamatkan *satu orang saja,* sedang saya telah menyelamatkan *enam orang*”.


Bagaimanapun *Hasan al-Basri gagal* menyelamatkan yang seorang itu.
Maka lelaki itu berkata padanya,
“Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah *ibu* saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi *air biasa*, bukan *anggur atau arak*”.

Hasan al-Basri tertegun lalu berkata,
“Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai,
maka *selamatkanlah* saya dari tenggelam dalam *Kebanggaan dan Kesombongan*”

Lelaki itu menjawab, “Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan”

Semenjak itu, Hasan al-Basri *semakin dan selalu merendahkan hati* bahkan ia *menganggap dirinya* sebagai *makhluk yang tidak lebih daripada orang lain*.

Jika Allah membukakan pintu *Solat Tahajud* untuk kita,
janganlah lantas kita *memandang rendah* saudara seiman yang sedang *tertidur nyenyak*.

Jika Allah membukakan pintu *Puasa Sunat*, janganlah lantas kita *memandang rendah saudara seiman* yang *tidak* ikut *berpuasa* sunat.
Boleh jadi orang yang *gemar tidur* dan jarang *melakukan puasa* sunat itu lebih dekat dengan *Allah,* daripada diri kita.


Ilmu *Allah sangat amatlah luas*.

Jangan pernah *Kagum atau Takjub & Sombong* pada *Amalanmu*.

Sahabatku.....
 indahnya cerita ini *semoga* menjadi Pengobat Jiwa agar kita terhindar dari *sifat Mazmumah.*

Walau sehebat apapun diri kita jangan pernah berkata “ _*Aku lebih baik dari pada kalian*_”

Wallohu A'lam bishshowab

Baca juga Kisah Wali Allah berguru kepada orang Gila

Sunday, August 26, 2018

Kisah Perjuangan Pemilik Pabrik Honda

Kisah Suksesnya Pemilik Pabrik Honda

Motivasi untuk Kita, generasi muda, anak desa...



Dulu ... Di Jepang, ada anak laki2, tidak Pintar, sakit2an ...Tidak Ganteng juga.

Di kelas, duduknya paliiiiiing belakang karena takut disuruh maju ke depan oleh Guru .....

Tiap hari nemani Ayahnya di bengkel reparasi mesin pertanian di desa Kamyo distrik Shizuko ...

Di usia 8 tahun dia mampu mengayuh sepeda sejauh 14 km hanya untuk melihat Pesawat Terbang ......

Usia 15 tahun putus sekolah dan bekerja di bengkel mesin di Hary Shokai Company ...

Usia 21 tahun diserahi buka cabang ....

Karena rajin, bengkelnya maju pesat.

Tapi dia tak puas dan memutuskan jadi wirausaha dengan membuka bengkel sendiri ....

Dan memproduksi Ring Piston .... Sayang ... TOYOTA menolak karyanya karena dianggap jauh dari Standar .... Dia di bully dan diejek teman2nya .....

Dia sedih dan jatuh sakit ....

Setelah sembuh, dia putuskan kuliah untuk cari ilmu ... Namun dia Drop out tidak bisa meneruskan kuliah .... Dia berusaha dan mencoba dan selalu gagal berkali-kali .....

Tahun 1947, Jepang porak poranda .... Hidupnya makin parah ... Semua dijual untuk kebutuhan sehari hari termasuk mobil kesayangannya dia jual ....

Dari kondisi inilah Titik balik kehidupannya *berubah ....!!!*

Dia punya sepeda kayuh satu2nya ... Dia pasang motor kecil di sepedanya .... Dan tanpa disangka ... " Sepeda yg ada Motor kecil nya itulah yg merubah hidupnya " .....

Banyak yg mau membeli, akhirnya dia memproduksi banyak hasil karyanya itu ....

Usahanya berkembang pesat hingga merambah produksi Mobil .....
Dan menggurita di seluruh dunia ...

Termasuk Indonesia ......
Dia menjadi Founding Father yang melegenda ....

Dia ... *SOICHIRO HONDA* ....

*(Pemilik Perusahaan Honda dari Jepang)*
Apa yg dia ucapkan ????

*....Tidak ada sukses tanpa perjuangan...!!!*

*Orang Hanya melihat Saat ini di saat aku berdiri dengan deretan Mobil dengan segala Kesuksesanku ....*

*Ketahuilah ... Itu cuma 1% keberhasilanku .... 99% adalah kegagalanku ....jarang orang yang mau melihatnya.*

*Orang lebih silau dengan hasil kesuksesan...*

*Tanpa mau melihat bagaimana kesuksesan itu dibentuk melalui sebuah proses yg berat, susah payah, jatuh bangun, dicaci, diejek, dibully, dikhianati, diremehkan....!!!*

*Sukses butuh semangat pantang menyerah, perjuangan dan doa, bahkan darah dan air mata.....!!!*

Baca Juga Kisah Nyata Imam Besar Masjidil Harom

Thursday, November 9, 2017

Keajaiban Do'a (Kisah Nyata)

Kisah Nyata, Terjadi di Pakistan

Seorang Dr Ahli Bedah terkenal (Dr. Ishan) tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran. Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.
Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: ''Saya ini dokter special, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?'' Pegawai menjawab: ''Wahai dokter, jika anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuan anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.''
Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.
Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya. Terdengar suara seorang wanita tua: ''Silahkan masuk, siapa ya?''
Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: ''Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda.''
Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do'a yang panjang.
Dokter mendatanginya dan berkata: ''Demi Allah, anda telah membuat saya kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan akhlak anda, semoga Allah menjawab do'a-do'a anda.''
Berkata ibu itu: ''Nak, anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do'a-do'a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.''
Bertanya Dr. Ishan: ''Apa itu do'anya?''
Ibu itu berkata: ''Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo'a kepada Allah agar memudahkannya.''
Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: ''Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do'a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mu'min dengan do'a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.'' Subhanalloh
Betapa Alloh SWT. Maha Mendengar Do'a hamba-hamba-Nya.
Wallohu A'lam Bishshowab..

Marahnya Seorang Ibu yang Membuat Anaknya Menjadi Imam Besar Masjidil Harom

Kisah Seorang Ibu yang Mendoakan Anaknya Menjadi Imam Besar Masjidil Haram



Seorang bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu diatas makanan yang tersaji.
Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata: “idzhab ja’alakallahu imaaman lilharamain,” yang artinya “Pergi kamu…! Biar kamu jadi imam di Haramain…!”
Dan SubhanAllah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram…!! Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu…?? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia.
Ini adalah teladan bagi para ibu, calon ibu, ataupun orang tua… hendaklah selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Bahkan meskipun ia dalam kondisi yang marah. Karena salah satu doa yang tak terhalang adalah doa orang tua untuk anak-anaknya. Sekaligus menjadi peringatan bagi kita agar menjaga lisan dan tidak mendoakan keburukan bagi anak-anaknya. Meski dalam kondisi marah sekalipun.
Janganlah kalian mendoakan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendoakan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana Allah mengabulkan doa kalian. (HR. Abu Dawud)
Wallohu A'lam..

Lebih Dahulu Masuk Surga dari Syuhada

Keutamaan Umur Panjang

Apabila saya sampaikan kepada para pembaca budiman di mana pun berada, ada sosok yang lebih baik dari orang yang syahid di jalan Allah, apakah anda akan percaya? Iya, harus percaya, karena yang menyampaikan hal ini bukan saya, akan tetapi baginda Rasulullah SAW. 



Tidak ada amalan yang sangat istimewa dan mulia selain gugur syahid di medan perang membela agama Allah. Banyak ayat dan hadits menjelaskan keutamaan dan keistimewaan mereka yang gugur syahid di medan laga untuk menegakkan kalimatullah di muka bumi.

Misalnya, dalam surat Ali Imran Allah SWT. menepis anggapan kalau orang yang gugur syahid itu meninggal dunia. Ia hakikatnya hidup di sisi Allah dengan berlimpah rizki dari-Nya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki” (QS. Ali Imran [3]: 169).

Demikian juga dalam banyak hadits Rasulullah SAW. menjelaskan keistimewaan mereka yang gugur di medan perang.

“Al-Miqdam bin Ma’dî Karib berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Orang yang gugur syahid di medan perang akan diberikan enam perkara oleh Allah: Pertama, Allah akan mengampuni dosa-dosanya seiring dengan percikan darah pertama yang keluar. Kedua, akan diperlihatkan tempat baginya di surga. Ketiga, akan diselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka. Keempat, di atas kepalanya, akan dipakaikan mahkota, yang satu biji batu mulia yang ada pada mahkota tersebut lebih baik dari dunia dan seisinya. Kelima, Allah akan menikahkannya dengan tujuh puluh dua (72) bidadari surga, dan keenam, ia dapat memberikan syafaat (pertolongan) untuk tujuh puluh (70) kerabatnya” 
(HR. Imam Tirmidzi dan Ibn Majah dengan sanad shahih).

Sungguh keistimewaan dan kemuliaan yang tiada tara. Pahala yang tidak ada tanding dan bandingnya. Karena itu, saking luar biasanya keistimewaan dan kemuliaan yang akan didapatkan oleh orang yang gugur syahid di medan perang, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Muslim, Rasulullah saw sampai bersabda: “Tidak ada seseorang pun yang sudah masuk ke dalam surga kemudian menginginkan untuk dikembalikan ke dunia selain orang yang gugur syahid. Ia menginginkan seandainya dapat dikembalikan ke dunia, kemudian ia terbunuh syahid kembali sebanyak sepuluh kali, karena melihat kemuliaan dan balasan luar biasa yang Allah berikan kepada mereka yang gugur syahid” 
(HR. Bukhari Muslim).

Bayangkan, tidak ada kenikmatan tertinggi selain surga. Tidak ada kenikmatan sempurna selain surga. Namun, meskipun sudah masuk ke dalam surga, orang yang gugur syahid tetap menginginkan seandainya dapat dikembalikan ke dunia untuk berperang dan gugur sebagai syahid kembali berkali-kali, karena melihat pahala yang luar biasa yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka yang syahid. Luar biasa bukan?

Apakah anda mengetahui siapa orang yang lebih baik dari orang yang gugur syahid tersebut?  Mari kita simak kisah berikut ini.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hibban dalam Shahih nya, Baihaki dan lainnya, dengan sanad hasan. Thalhah bin Ubaidillah bertutur: ‘Ada dua orang sahabat yang masuk Islam bersamaan di hadapan Rasulullah SAW. Satu dari dua sahabat tersebut lebih rajin dan lebih giat dalam beribadah dari pada sahabatnya yang satu lagi. 

Bahkan, sahabat yang rajin ibadah ini, kemudian ikut berperang dan gugur syahid di medan perang. Sementara sahabatnya yang biasa-biasa saja, tidak ikut berperang juga tidak gugur syahid. Ia hidup sampai satu tahun setelahnya, dan gugur di atas kasur.

Setelah keduanya meninggal, Thalhah bin Ubaidillah bermimpi. Dalam mimpinya, ia sedang berada di depan pintu surga, memperhatikan orang-orang yang dimasukkan ke dalamnya. Thalhah pun melihat kedua sahabat tadi juga sudah berdiri di depan pintu surga untuk sama-sama masuk ke dalamnya.

Namun, ada satu hal yang aneh dan sangat mengherankan. Temannya yang ibadahnya biasa-biasa dan meninggal di atas kasur, justru lebih dahulu dimasukkan ke dalam surga, dari pada temannya yang lebih rajin ibadahnya, bahkan gugur syahid di medan perang.

Thalhah merasa sangat heran, dan ia pun segera menyampaikan mimpinya itu kepada para sahabat lainnya. Semua sahabat pun sama-sama heran dan serasa tidak percaya akan berita yang diterimanya itu. Sampai akhirnya, mereka menemui Rasulullah saw untuk menanyakan mengapa hal itu bisa terjadi.

Setelah diceritakan keheranan para sahabat saat itu, Rasulullah SAW. kemudian bersabda: “Apakah dengan kejadian itu kalian merasa kaget dan heran?”

Para sahabat menjawab: “Iya, Rasul. Kami sangat heran dan kaget. Bagaimana tidak, temannya yang satu lebih rajin beribadahnya dari teman yang satunya lagi, bahkan ia ikut berjihad dan gugur syahid di medan perang untuk membela agama Allah. Namun, justru yang dimasukkan ke surga lebih dahulu malah temannya yang meninggal di atas kasur itu”.

Rasulullah SAW. kembali bersabda: “Bukankah temannya yang gugur di atas kasur itu, masih diberikan umur satu tahun dari temannya yang gugur syahid?”

“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.

“Bukankah temannya yang gugur di atas kasur itu, masih dapat bertemu dengan bulan Ramadhan, kemudian ia berpuasa di dalamnya?”, tanya Rasulullah SAW. kembali.

“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.

“Bukankah, temannya yang gugur di atas kasur itu, masih dapat melakukan shalat itu dan ini selama satu tahun lamanya?”, tanya Rasulullah SAW. kembali.

“Betul, ya Rasulullah”, jawab para sahabat.

Rasulullah saw lalu kembali bersabda: “(Ketahuilah), perbedaan di antara keduanya ini adalah seperti perbedaan antara langit dan bumi”.

Subhanalloh Wallohu Akbar!. Orang yang biasa-biasa saja dalam beribadah, dan meninggal di atas kasur masuk ke dalam surga lebih dulu dari pada orang yang sangat rajin beribadah dan bahkan gugur syahid di medan perang. Sungguh luar biasa. 

Didalam hadits lain Rosululloh SAW. bersabda :
Dari Abu Bakrah RA, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya, “Ya Rasulullah, manusia yang bagaimana yang paling baik ?”. Beliau SAW menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Orang tersebut bertanya lagi, “Lalu manusia yang bagaimana yang paling buruk ?”. Beliau SAW menjawab, “Orang yang panjang umurnya tetapi buruk amalnya”
[HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits hasan shahih, Thabrani dengan sanad shahih, Hakim dan Baihaqi]

Padahal mereka masuk Agama Islam secara bersama, dan meninggalnya hanya selisih satu tahun. Akan tetapi jarak mereka masuk ke dalam surga, lebih jauh dari pada jarak antara langit dan bumi. Masya Alloh

Mengapa? Iya, karena ia masih dapat bertemu dengan bulan Ramadhan dan mengoptimalkan ibadah di dalamnya dalam bentuk puasa, juga ibadah-ibadah lainnya.

Hanya bertemu satu Ramadhan, ia dapat mengalahkan dan mendahului temannya yang gugur syahid untuk masuk ke dalam surga, dengan jarak yang lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi. Subhanalloh

Semoga Allah SWT memberikan kita umur yang panjang dan bermanfaat, yang digunakan untuk beribadah serta berbuat kebaikan yang tidak lain hanya mengharap Ridho Alloh SWT. 
Allohumma A’inna ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibadatik. 
"Ya Allah, bantulah kami untuk lebih banyak mengingat dan menyebut nama-Mu, mensyukuri nikmat-nikmat-Mu, juga untuk dapat beribadah lebih baik lagi kepada-Mu." Aamiin.

Wallohu A'lam..

Tuesday, November 7, 2017

Canda Tawa Kita Sampai ke Surga

Kisah Canda Suami Istri

Dalam rumah tangga terdapat banyak sekali pahala.

Anda tahu tidak ? Tertawanya suami istri itu bisa ada pahala. Ketika saling menyenangkan satu dengan yang lainnya.



Suatu hari sang istri berdandan dengan sangat cantik sekali. Kemudian bertemu dengan suaminya.

Tiba-tiba suaminya ngelihatin terus. Melihat saja tanpa henti.

Lalu, dengan bingung istrinya bertanya :
"Sayang, kamu kenapa ?"

Suaminya menjawab :
"Aku bersyukur karena Alloh SWT.
 Mengaruniaiku seorang istri secantik dirimu."

Istrinya berkata :
"Kita berdua akan bersama di surga."

Sang Suami bingung dengan perkataan istrinya dan bertanya :
"Kenapa ?"

Istrinya menjawab sambil tersenyum becanda :
"Karena engkau bersyukur dengan keadaanku saat ini, dan aku bersabar atas keadaanmu saat ini. Bukankah orang yang bersyukur dan bersabar akan dimasukkan ke dalam surga."

Canda itu begitu menyenangkan, selama masih dalam batas kewajaran.

Dan merekapun tertawa bahagia.

Subhanalloh..

Ya Alloh karuniakanlah kami seorang kekasih yang taat dan patuh kepada Engkau dan Rosul-Mu, dan jadikanlah keluarga kami keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.

Ya Alloh Jadikanlah kami pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang kami pimpin. Agar kelak ketika Engkau meminta pertanggung jawaban atas apa yang kami pimpin, kami sudah siap.

Ya Alloh Karuniakanlah kami anak-anak yang sholih sholihah. Berbakti kepada Orang Tua, Agama, Nusa dan Bangsa. Dan jadikanlah anak-anak kami penghafal dan pengamal Al-Qur'an. Aamiin Ya Robbal 'Alamiin..

Wallohu A'lam..